Rabu, 10 Juni 2015

EKSPOR

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasiona

Ekspor langsung

Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

Ekspor tidak langsung

Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut.  Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.]

Tahap-tahap

Dalam perencanaan ekspor perlu dilakukan berbagai persiapan, berikut ini 4 langkah persiapannya:
  1. Identifikasi pasar yang potensial
  2. Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis
  3. Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll
  4. Alokasi sumber daya.

MARKETING MIX


Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing Mix dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Bauran Pemasaran atau 4P.

Menurut Kotler (2003) Marketing Mix atau Bauran Pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variable-variabel yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran” atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
1.     Produk: adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai sarana-sarana yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk dagang, pembukus, pelayanan dan jaminan.
2.     Harga: adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk. Varibel ini mempunyai saran-saran yaitu: daftar harga, potongan harga, syarat kredit dan periode pembayaran.
3.     Distribusi: adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variable ini mempunyai sarana-sarana seperti lokasi, transportasi,persediaan barang distributor dan pengecer.
4.     Promosi : merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli produknya. Adapaun sarana-sarana yang terkandng didalamnya adalah periklanan, personal seling, promosi penjualan publisitas.

SUMBER:

PENGERTIAN, CIRI, DAN PERMASALAHAN KONSUMSI RUMAH TANGGA



Pengertian konsumsi rumah tangga
  
Menurut BPS Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah mencakup berbagai pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga atas barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok secara langsung. Pengeluaran rumah tangga di sini mencakup pembelian untuk makanan dan bukan makanan (barang dan jasa) di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk pula disini pengeluaran lembaga nirlaba yang tujuan usahanya adalah untuk melayani keperluan rumah tangga.

Ciri-ciri barang konsumsi:
a.Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)
b.Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur
 
Benda atau barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut  a.Barang yang habis dalam sekali pemakaian, misalnya makanan, minuman, dan obat-obatan.
b.Barang yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relative lama, misalnya pakaian, sepatu dan tas.

Tujuan kegiatan konsumsi
a.Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
b.Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
c.Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani

Permasalahan pada Rumah Tangga Konsumsi
       Pada dasarnya Rumah Tangga Konsumsi (RTK) memiliki banyak permasalahan yang terjadi. Seperti halnya pelaku ekonomi yang lain RTK juga memiliki kelemahan pada kegiatan ekonominya, diantaranya adalah :
      
a.      Pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran.
Sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan anak. Mungkin ada juga anggota lainnya seperti Bibi, Paman, Nenek, Kakek, Pembantu dan semacamnya. Di sini pendapatan setiap keluarga pastilah berbeda, dilihat dari segi ekonomi keluarga atau lebih tepatnya ada yang berpendapat tinggi, sedang dan rendah (kaya dan miskin).       Pengeluaran sebuah kebutuhan juga didasari oleh pendapatan yang diperoleh dari sebuah keluarga. Tidak mungkin pengeluaran dari pendapatan orang yang pendapatannya tinggi sama dengan pengeluaran orang yang pendapatannya rendah.

b.      Konsumsi yang secara berlebihan, apalagi sebuah keluarga tidak mempunyai daftar untuk skala prioritas dalam sebuah keluarganya.
Selain pendapatan, pengeluaran/konsumsi dari sebuah keluarga juga perlu dibatasi. Memang kebutuhan dari satu keluarga pastilah berbeda. Ayah, Ibu, anak atau keluarga lainnya tidak mungkin mereka memiliki kebutuhan yang sama. Pastinya mereka juga mempunyai keingininan untuk segera melaukan kegiatan konsumsi walau mereka sebenarnya tahu bahwa pendapatan tidak seterusnya bisa mencukupi kebutuhan mereka.
Dalam sebuah kebutuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan menurut intensitasnya, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifat dan kebutuhan menurut subjeknya. Dan yang namanya manusia pasti akan melakukan kegiatan konsumsi secara terus menerus dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.

      c.       Ekonomi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kegiatan RTK.
Kalian pasti tahu bahwa RTK adalah konsumen, dan konsumen adalah seorang pemakai. Dan darimana mereka mendapatkan itu semua?, pastinya dari agennya yaitu produsen. Produsen adalah pelaku ekonomi yang tentunya membantu jalannya kegiatan konsumsi. Jika sebuah produksi tidak berjalan dengan baik maka kegiatan konsumsi pun juga tidak akan berjalan dengan baik pula.
Memang, RTK bisa berperan pula sebagai produsen tapi tidak mungkin seorang RTK menjadi RTP untuk seterusnya. Walau RTK disebut pelaku ekonomi paling rendah tapi RTK juga memerlukan agen untuk bisa melangsungkan kegiatan konsumsi.


SUMBER:

PENGERTIAN DAN KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN NASIONAL



PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. 

PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Dari data PDB dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya, seperti :

1. Produk Nasional Bruto
yaitu PDB ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama milik penduduk asing yang diperoleh di Indonesia.

2. Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar
yaitu PDB dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama setahun. 

3. Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu
produk nasional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya, produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai Pendapatan Nasional. 

KEGUNAAN STATISTIK PENDAPATAN NASIONAL

Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah :
1.      PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
2.      PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara.
3.      PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
4.      Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
5.      PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
6.      Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
7.      PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.
8.      PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk.
9.      PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.