Coba-coba bikin cerpen buat
nambahin tugas b.inggris.mungkin kata-katanya terlalu baku,agak rancu dan
puitis namun biarlah namanya juga pertama bikin.jadimaklum aja y hehe
kembalilah
Aku selalu kesepiaan
bahkan didalam keramaian,bibir ku selalu merekah tapi tidak dengan hatiku,semua
ini karena seeorang yang ku cintai memutuskan semuanya sendiri dan menghilang seperti di telan bumi. berulang kali ku coba
melupakannya tapi yang kudapat hanyalah pertanyaan yang tiada akhir,pertanyaan mengapa aku tidak bisa mempertahankannya? Pertanyaan
mengapa aku tidak bisa mendapatkan kesungguhannya ?Pertanyaanmengapa aku tidak
bisa menyakinkan banyangannya?dan pertanyaan bisakah aku menghapus rasa sakit
yang aku alami?hal itu menghantuiku setiap detik,ingin rasanya ku gantikanjubah berduri yang menyelimuti bahuku
selama ini dengan kerudung sutera.
Sang empunya siang
mulai menampakkan dirinya,dengan memakai tas besar,kemeja berwarna hitam dan
tumpukan tugas kerja di tangan kiriku ku menatap matahari dengan penuh keyakinan,bahwa akan ada hal baik
terjadi padaku hari ini.tak lama kurasakan ada yang menyentuh bahuku dan perlahan
ku putar kepalaku kebelakang ternyata
dia adalah Gio.dia satu-satunya teman laki-laki yang mengetahui dengan detail tentang diriku tapi semenjak dia
menjadi manager pemasaran di sebuah perusahaan swasta hubungan kami merenggang.sebenarnya
kami bekerja di tempat yang berbeda tapi entah mengapa kami selalu bertemu ditempat
yang sama dengan waktu yang berbeda seperti sekarang ini .sambil tersenyum aku
menyapanya
“hay yo…”
Sambil melihat jam
tangannya Gio merespon
“hay juga cik,tumben
pagi?setannya lagi arisannya?”
Dengan nada bergurau
dan tersenyum aku menjawab
“ialah aku berangkat
pagi orang semalam setannya gk ganggu aku”
Karena merasa terledek
tetapi juga terburu-buru dia hanya mengatakan
“sumeeee……duluan ya ada
urusan ”lalu menjulurkan lidahnya kedepan dan berlari
Aku hanya melambaikan
tanganku lalu bergegas menuju kantor.
*
sesampainya dikantor
aku melihat diatas mejaku ada setangkai bunga mawar merah tanpa ada nama
pengirim yang ada hanyalah kata-kata ‘’hay”karena bingung aku hanya bisa
mengkerutkan dahiku,dan tersenyum.disudut pintu aku melihat rangga yg sedang
membaca sebuah proposal tiba-tiba
terlintas dipikiranku”apa kah dia yag mengirim semua ini?”dengan tiba-tiba
hatiku pun membantah semua itu,karena bingung aku menggelengkan kepalaku dan
memukul dahiku sembari mengucapkan kata “gak gak gak ..gak mungkin”.sedang
pusing memikirkan pengirim misterius itu tiba-tiba kudengar
Tok tok tok “permisi bu
?”
Dengan cepat karyawanku
menghampiri diriku
“permisi bu,ini proposal
yang ibu minta kemarin dan sekarang ibu ditunggu diruang meeting”
dengan nadaa rendah dan
dahi tersungkur ke meja aku menjawab
“ohmy god,aku lupa….makasih
ya udah ngingetin”
Setelah mengambil proposal
itu Dengan cepat aku mengambil bahan untuk meeting di laci kerjaku,dan bergegas
menuju ruang meeting.
meeting yang
berlangsung cukup lama itu akhirnya berakhir,kulangkah kan kaki keluar dari
ruangan berjuta ide hadir di sekelilingku membangkitkan gairah untuk bekerja.baru
saja berjalan beberapa langkah dari ruangantiba-tiba hp ku “kringgggg
…kringgggg…kringgggg…”tak lama ku ambil dan kulihat hp dari saku jasku tertera nama
dona adik perempuanku di hp tanpa pikir panjang aku langsung mengangkatnya
“halo de,ada apa ?”
Dengan suara
terputus-putus adikku menjawab
“hola juga ka,adiknya
telpon ko bilangnya ada apa?”
Aku hanya tertawa kecil
“ya bukannya gitu tumben aja kamu telpon jam segini,kenapa?lagi
ada masalah?”
“gak juga se,kaka kan
besok libur bisa gak kalo nganter aku ke belanja”
“belanja?ngebayarin gak
yah ?”
Dengan bangganya adikku
menjawab
“tenang j kak,aku punya
tabungan gak bakal minta bayarin malah kaka yang nanti aku bayarin,mau ya?
“hmmm yakin??hehehe
cuman becanda ko,mau minta dibayarin juga boleh asal jangan lebih dari
Rp.1000.iya besok kaka antar”
“janji y?jangan lupa
kaya waktu itu”
Karena mengingat
kejadian itu kembali aku tertawa keras
“wahahaha iya iya janji
gak bakal lupa untuk kali ini’’
“hahaha aku juga suka
ketawa sama kesel sendiri kalo nginget
pas kaka buat aku nunggu 4 jam tanpa
kabar dan kaka malah lagi hang out sama
teman kaka mmmm berasa kaya orang gak punya rumah tau gak sih?”
“hahaha iya iya, kaka
kan udah berulang kali ngucapin kata maaf sama kamu,kalo kaka sampai
mengulanginya kamu boleh minta apa aja dari kaka”
“hehehe jangan lupa y ka,nanti
jam nya kita bicara kan dirumah”
“siiiip dah …bye adik
ku yang jelek”
“bye juga kaka ku yang
paling paling jelek”
Tut….tut….tut…..
Tidak terasa aku sudah
berada didepan pintu ruang kerjaku Saat kubuka pintu ruang kerjaku mataku
terbelalak melihat setangkai bunga mawar merah yang sama halnya dengan tadi
pagi tanpa nama pengirim yang ada hanya kata-kata “see you soon”rasa senang dan
bingung pasti ada tapi sudahlah aku tidak mau memikirkan sesuatu yang tidak
pasti seperti ini,akhirnya aku menyimpan bunga mawar itu di pas bunga ruang
kerjaku.rajanya malam sudah mulai menunjukan sinarnya aku bergegas pulanguntuk
segera beristirahat.
*
Bersamaan dengan cahaya
pagiyang mulai menyinari mataku,akumendengar bunyi alaram dan hp yang cukup
nyaring“kringgggggg….kringggggggg….kringggggg…kringggg…..”karena merasa kesal
aku berbicara pada diriku sendiri
“mmmm siapa sih
pagi-pagi telpon?gak ada kerjaaan apa?ini lagi alaram pake bunyi huh “
dengan mata tertutup
aku mematikan alaram dan mengambil hp dari atas meja riasaku,karena masih
setengah sadar dan merasa kesal aku menjawab dengan nada malas-malasan.
“halo….”
“halo,,udah bangun
belum ka?”
Saat aku mendengar suaranya
aku merasatidak asing ditelingaku lalu aku memfokuskan mataku ke hp dan melihat
nama adik perempuanku tertera dilayar hp ku,dengan ketus aku menjawab
“yah kamu dek,,,kaka
pikir siapa?udah,kenapa pake telpon sih kan bisaketuk pintu?”
“hehehe aku malas kalo
harus ketuk pintu kamar kaka mending ngadem di depan rumah lagiankalo
diketuk pasti gak bakal nyaut kalo
ginikan langsung bangun.oh iya ka ada kiriman bunga buat kaka.mau diambil gak?
Saat aku mendengar kata
“ada kiriman bunga untukku”aku langsung berlari keluar kamar dan menghampiri
adikku .benar saja dugaan ku bunga yang dikirimkan adalah mawar merah dengan
tulissan “pagi!senang melihat mu”dalam hati aku bertanya “apa pengirim bunga
ini sama dengan pengirim yang kemaren?kalo pun iya dia tau dari mana
rumahku?”tiba-tiba adik ku mengelitiki leherku sembari meledek
“ciye…ciye…dari siapa
tuh?ko gak pernah carita sih ka?ekhm ekhm akhirnya ada juga”
Dengan tersenyum malu
aku hanya membalasnya dengan pertanyaan
“apaan sih?pengen tau
aja.tadi yang ngirim siapa?”
“gak tau tadi udah ada didepan
pintu….ka ini udah jam 10 loh cepet napa entar keburu panas”
Sambil mencubit pipi
adikku aku berkata
“iya iya sabar
napa…yaudah kaka mandi dulu entar kita langsung capcus hehe”
Aku langsung pergi
meninggalkan adikku yang sedang berdiri diteras dan pergi menuju kamar untuk mandi
dan berias.tidak lama aku keluar dari kamar dan menuju mobil adikku yang sudah
terparkir didepan rumah untuk menuju mall.
*
Sesampainya disana kami
langsung memasuki setiap toko dari mulai pakaian.sepatu,tas hingga akhirnya ke
toko buku.saat aku akan mengambil buku untuk ku baca tiba-tiba dari arah samping
kananku ada seseorang menepuk pundakkudan memanggil namaku
“cika…”
Saat aku menengok betapa
terkejutnya aku mengetahui ternyata dia adalah Gio.gio meyambung perkataannya
kembali
“cik,tumben ke toko
yang disini?…biasnya kan yang diseberang…..sama siapa?”
Masih dalam keadaan
kaget aku menjawab
“buku yg dicari
stocknya udah abis jadi kesini deh…..oh y kamu ko bisa disini?tumben gak ada
kerjaan?….aku sama dona …”
Sambil tersenyum dia
menjawab
“kamu aja yang sibuk
bisa kesini kenapa aku gak?donanya mana?
Saat aku akan menjawab
pertanyaan gio dari arah belakang gio dona datang bersama rika
“eh ada ka gio” sambil
melihat ke arahku dona mengatakan “ka aku ada urusan maaf yah kalo kaka aku
tinggal”
Saat mendengar dona ada
urusan aku langsung menghela nafas,dengan muka kesal aku bertanya
“urusan ?kemaren
bilangnya gak ada urusan…mobilnya kamu bawa?
“maaf ka aku lupa….iya mobilnya
aku bawa,apa kaka mau aku antar pulang dulu ?”
Dengan nada pasrah aku
menjawab
“hmmm gak usahlah nanti
aku bisa pulang sendiri”
Wajah adikku mulai
merasa bersalah
“ka maaf y,.,beneran
aku lupa…kaka yakin gak mau aku antar”
Tiba-tiba gio memotog
pembicaraanku dengan dona
“tenang aja don nanti
kaka mu aku antar”
Dengan senyum merekah
dona berkata
“benar ka ?janji ya
antar pulang ka cika?”
Dengan tersenyum kecil
gio menjawab
“iya aku janji tanpa lecet sedikit pun,benarkan
cik?”
Karena takut membebani
adikku aku mengatakan
“iya,tenang aja lagi de”
akhirnya dOna dan rika
pergi meninggalkan kami ber dua.
“cik,jalan-jalan dulu
yuk?masih siang nih”
“emm boleh ,lagian
dirumah gak ada kerjaan,tpi disini aja y?
“iya dah ngikut aja”
Sisa hari inikami
habiskan bersama,kami memasuki rumah hantu ,time zone,nonton,makan senang
rasanya bisa jalan lagi sama teman terbaikku.
semenjak itu hubunganku
dengannya menjadi dekat kembali,kami sering berkomunikasi di jejearing social
atau pun sms dan telpon.hubungan kami berjalan begitu saja sampai akhirnya
mengucapkan suatu janji untuk saling melengkapi.kini ku sadar dia adalah orang
yang ku tunggu selama ini,seseorang yang setidaknya bisa mengobati
sedikit saja rasa sakit ku.Semenjak aku menjalin hubungan dengan gio pun aku masih
selalu menerima mawar merah.
*
Saat aku sedang menonton
televise di kamar sekitar Pkl.18:30 wib hpku berdering
kringgg….kringggg…..kringgg
“halo”
Berulang kali ku
takakan halo tapi Tidak ada satu orang pun yang menjawab,
“halo,bey?kamu gak
jawab aku tutup ya?”
Tiba-tiba
“ehhhh jangan-jangan
…..aku telpon ko malah mau di tutup?”
Dengan nada kesal aku
menjawab
“abisnya kamu aku
panggil gak nyaut”
Sambil tertawa dia
mengatakan
“iya iya maaf tadi aku
cuman bercanda ko,bey lagi ngapain?”
“maunya?”
“pasti mikirin
aku,bener kan?”
“hmmm pd banget....tpi
iya sih walau pun sedikit hehe…..katanya gak bakal telpon?”
“tadinya gak bakal
telpon tpi akunya kangen pengen denger suara kamu,aku tuh gak bisa tidur kalo
gak denger suara kamu”
Dengan nada bergurau
aku menjawab
“hmmm gombal….maaf ya
kalo mau gombal salah sambung”
“iya aku tau pasti
salah sambung jadi gombalnya gak bakal aku terusin….besok berangkat barengnya?”
“iya,jemput ke rumah
kan?”
“iya,besok aku jemput
jam 6 sekalian sarapan diluar y?”
Tiba-tiba mama ku
“cik…cik….cika..”
Aku langsung
menghampiri mamaku
“iya mah,ada ap?”
“kamu tuh kebiasaan
kalo di panggil gak nyaut,mamah mau minta tolong sama kamu?”
Sambil berlari ke kamar
aku menjawab
“oh iya mah
sebentar,aku tutup dulu telponnya”
ku dengar suara
gerutukan mamah
“hmmm anak itu
kebiasaan kalo dimintain tolong pasti ada aja alasannya”
Tidak terlalu peduli
dengan perkataan mama aku meyambung pembicaraan ku dengan gio
“halo bey,kamu masih
disitu?”
Dengan nada rendah dia
menjawab
“iya aku masih
disini,kenapa tadi?”
“oh itu mamah mau minta
tolong”
“minta tolong?emang
kamu disuruh ngapain?”
“aku gak tau,sebelum mamah nyuruh aku,aku langsung pergi ke kamar”
“aku gak tau,sebelum mamah nyuruh aku,aku langsung pergi ke kamar”
Terdengar suara mama memanggil
namaku kembali “cik…cika….cepet dong”
“iya mah bentar ambil
jaket dulu”
Tanpa basa basi aku
memutus telpon ku..
Tut …tut… tut…
Dengan segera aku
menghampiri mamaku
“iya mah ,mau minta
tolong apa mah?”
“antar mamah ke rumah
yang di komplek pojok ,mamah tadi siang diundang makan malam”
Dengan ekspresi bingung
aku bertanya
“hah….orang yang baru
pindah itu mah?”
“huh hah…huh hah…iya
orag baru itu”
“ko mamah bisa kenal
gimana caranya?”
Sambil menyisir
rambutnya mama menerangkan
“waktu dia pindah
diakan nyasar malah masuk rumah kita,terus dia mamah antar ke rumah yang dia
maksud,,eh malah keterusan dekat sampai sekarang…orangnya baik namaya tante
mirna”
“ooh gitu yah,papa sama
dona gak diajak?”
“gak usah entar malah
ribet.lagian mamah ajak kamu supaya anak tante mirna punya teman..ganteng loh”
“mamahhhhhhhhh…”
“iya iya gak bakal…ayo
nanti telat”
Tidak membutuhkan waktu
yang lama untuk sampai ke rumah tante mirna hanya sekitar 15 menit sudah
sampai.
Baru akan ku tempelkan
jari telunjuk ku ke bell pintu sudah terbuka dan ku lihat seorang wanita paruh
baya dan menyapa mamah ku
“eh jeng sudah ditunggu
dari tadi loh,baru datang”
Dengan tersenyum kecil
mamah ku menjawab
“maaf jeng biasa ini
anakku agak sedikit lelet”
Tante mirna pun hanya
tersenyum dan menyapaku
“oh ini anak jeng yang
kemarin diceritain?cantiknya,siapa namanya?”
Aku tersenyum dan
menjawab
“cika tante..”
Tiba-tiba mamahku memotong
pembicaraan kami
“ah biasa aja
jeng.,.,anak-anak tetangga yang lain malahh lebih cantik”
Tante mirna hanya
tertawa dan berkata
“ah jeng bisa aja…pasti
kalo temanan sama anak ku cocok,,oh iya sampai lupa mari masuk”
Kami pun masuk dan
langsung di persilahkan untuk menikmati hidangan
Sudah hampir 15 menit
kami duduk di meja makan dan tak kulihat suami dan anak lakai-laki yang mamah
ceritakan,.
Dengan sopan aku
bertanya
“tante ..om nya kemana?ko
gak kelihatan dari tadi”
“oh om ya,.,suami tante
masih ada kerjaan di luar negeri jadi entar dia nyusul,tadinya anak tante yang
mau menanganinya tapi gak tahu kenapa
tiga bulan yang lalu saat dia dengar mau pindah ke tempat ini dia jadi tidak
mau menangani proyek itu.”
“gitu ya tan,terus ko
anak tante gak keliatan juga dari tadi?
“oh iya tante sampai
lupa gak manggil dia”
Tante mirna menyuruh
pembantunya untu memanggil anaknya.,tidak lama berselang saat aku makan kulihat
kaki yang menuruni tangga disusul dengan badan dan yang terakhir wajahnya,alangkah
terkejutnya saat aku melihat ternyata dia adalah orang yang selama ini
memberiku rasa sakit yang tak pernah aku bayangkan.tanpa pikir panjang aku
berpamitan pada mamah dan tante mirna.
“mah aku lupa tadi ada
urusan,aku pulang duluan mobilnya mamah
saja yang bawa,.,tan makasih atas undangannya maaf kalo aku kurang sopan karena
meninggalkan meja sebelum selesai makan”
Aku langsung berlari
meninggalkan rumah itu tetapi ku dengar suara langkah kaki yang mengikutiku.sekitar
tidak jauh dari rumah itu seseorang memelukku dari belakang,dan mengatakan
“maaf”
Tanpa melihat wajahnya
pun aku tau siapa itu ,aku hanya diam tanpa kata
“cik aku minta maaf
maaf dan maaf”
Sambil menangis aku berkata
“apa?mudah sekali kau
mengucapkan kata maaf,kau tidak tau betapa sakitnya aku saat kau meninggalkanku
sendiri tanpa kata dan seberapa sulitnya aku menjahit rasa sakit yang kau
berikan dan sekarang setelah aku membaik kau datang di hadapanku dan
mengucapkan kata maaf” apakah seperti ini caramu mempermainkan ku?”
Saat aku coba
melepaskan diriku darinya dia memegang tanganku sangat erat,dengan suara
tersendat dia pun mengatakan
“aku tau aku salah ,aku
pergi tanpa pamit aku…..”
Sebelum dia
menyelesaikan perkataannya aku berhasil
melepaskan diri darinya kemudian aku berlari sekuat tenanga sebisa mungkin
menjauh darinya dan menagis di sepanjang jalan bahkan sesampainya dirumah dan
kamar aku masih menangis,saat ini yang kulakuakan kan hanya menagis sampai air
mataku mengering dan tertutupnya kedua mataku.dan jujur saja aku memang masih
menyimpan rasa padanya.
*
Kring…kring….kring…ku
berdering dan aku pun terbangunhal
pertama yang aku ingat adalah wajahnya aku tidak habis pikir bagaimana dion ada
didepan mataku semalam aku harap itu hanya mimpi yang takan terulang lagi.tanpa
sadar hp ku berhenti berdering namun kembali bordering lalu ku angkat
panggilannya
Dengan nada sangat
rendah aku berkata
“halo bey…”
“halo,suaranya ko lemas
banget,masih ngantuk ya?”
Karena tidak ingin dia
curiga aku menjawab
“iya,tapi sedikit ko
ngantuknya,ya udah aku kan udah bangun jadi aku mau mandi dulu ya”
“iya,entar aku jemput
jam 6”
“siap bos”.
Saat aku memikirkan
kejadian semalam tidak terasa sudah pkl: 06:00 suara mobil gio terdengar
dihalamanku aku pun segera bergegas keluar tapi saat aku akan keluar dari pintu
rumah,aku mendapatkan kembali bunga mawar merah dan tersenyum mencium wangi
bunga itu.sambil tersenyum gio membukakan pintu mobil untuk ku dan aku pun
membalas senyumannya.dalam mobil gio bertantya
“bey,mau sarapan apa?dan
dimana?”
“terserah kamu deh yang
pentingkan sarapan,bey makasih untuk setiap bunganya”
Sambil mengangkat
sebelah bibirnya gio menjawab
“untuk setiap bunga?”
“iya,kamu kan yang suka
ngirim bunga ke kantor dan kerumah?”
Gio menegaskan
pernyataannya kembali
“enggak,aku gak pernah
mengirim bunga ke kantor atau pun ke rumahmu”
“kalo bukan kamu terus
siapa?”
“aku gak tau”
Aku langsung termenung
dalam hati aku bertanya “siapa yang mengirim bunga selama ini kalo bukan
gio?“tiba-tiba dengan semangatnya gio
“yap sampai kita di
tempat makan……gimana asyikkan tempatnya?”
Aku hanya bisa
menganggukan kepala.Saat duduk berhadapan dengan gio aku melihat dion di
belakang gio,aku benar-benar tidak ingin gio melihat dion,aku langsung
mengajaknya untuk sarapan di mobil saja
“bey sarapan di dalam
mobil aja ya?
“loh kenapa?tempatnya
asyik kan?”
“iya tempatnya asyik ko
tapi aku lupa kalo hari ini aku benar-benar harus datang pagi”
“yaudah kalo gitu,.,aku
bilang kedalam dulu buat dibungkus aja makanannya”
“kalo gitu aku ke mobil
duluan”
Taidak berapa lama gio
datang membawa makanan dan minumanku dan mengantarku ke kantor namun dijalan
dia mnepikan mobilnya untuk mengangkat telpon wajahnya langsung berubah tegang
aku hanya mendengar dia mengatakan “tapi pak” ”maaf pak” “iya nanti saya kirim”
melihat wajahnya yang tegang aku langsung takut sendiri,ku Tanya padanya ada
apa dia hanya menjawab”enggak ko,gak ada apa-apa semuanya ok”karena merasa gio
berbohong aku meminta gio menurunkan di jalan dengan alesan ada barang yang
tertinggal dirumah,walau pun sedikit khawatir gio akhirnya menurun kan ku di
tepi jalan,perlahan aku pergi meninggalkan gio.di perjalanan menuju kantor aku
merasa ada orang yang mengikutiku dengan menunggangi motor besar berwarna merah
ketika aku menengok dan melihat bentuk badannya aku sadar dia itu dion karena
benar-benar merasa risih denga kehadiran dion aku memberanikan diri untuk
menghampirinya dan bertanya
“dion…kamu kenapa terus
membuntutiku?aku benar-benar tidak nyaman”
Dion pun turun dari
motor dan membuka helm nya
“maaf kalo aku membuat
mu tidak nyaman.,,tapi tolong beri aku kesempatan untuk menjelas kan kenapa aku
meninggal kan mu saat itu”
Dengan ketus aku
berkata
“yaudah ngomong aja
disini”
Karena tidak nyaman
dengan suasana tepi jalan dion mengajakku ke suatu tempat supaya lebih nyaman untuk
berbicara,dan karena dion pun menjanjikan ini terakhir kalinya dia menggangguku
asal aku mau mendengarkan penjelasannya aku pun bersedia untuk pergi.dia
mengajak ku ke sebuah bukit hijau dengan angin yang cukup kencang,sesampainya
di sana dia langsung memulai pembicaraan
Sambil menatap
danmemegang kedua tanganku dia berkata
“aku tau mungkin untuk
meminta maaf pada mu saja aku tak pantas tapi ketahui lah sampai detik ini aku
masih sangat teramat mencintaimu,tau kah kamu sejak awal meninggalkan mu aku
benar-benar tidak bisa mengalihkan kehidupanku darimu ?kau selalu ada di setiap
pandanganku,tau kah kamu begitu aku tau mamah dan papah akan menetap dimana
tempat kamu berada aku langsung mundur dari sebuah proyek?tau kah kamu untuk mengirim bunga ke
kantor dan rumah mu aku harus bangun jam 4 pagi serta menyogok OB kantor?dan
tau kah kamu disaat dia menggenggam tanganmu,memelukmu,tersenyum pada mu bahkan
saat dia bisa berbicara dengan mu hatiku tercabik-cabik?”
Akhirnya aku mengetahui siapa yang selama ini mengirim
bunga kekantor & rumahku,Jujur saja Saat mendengar pernyataannya aku sangat
sakit dan ingin menangis tapi aku mencoba untuk tidak menangis dihadapannya
lalu aku bertanya
“lalu kenapa kamu
pergi?”
Dengan mata yang
berkaca-kaca dia menjawab
“ya,aku tau aku memang
salah saat itu…coba kalo aku bisa jujur pasti semuanya bukan seperti ini yang
terjadi,,sebenarnya pada saat itu aku mengidap kanker hati stadium akhir dan
doctor memponis umur ku beberapa bulan lagi”
Aku benar-benar tidak
kuat mendengar pernyataanya kali ini air mataku tumpah seketika dia pun meneruskan
pernyataannya sambil meneteskan airmata
“ka..kamu jangan nangis
dulu aku belum selesai berbicara……kamu tau apa yang terjadi pada penyakitku
itu?”
Aku hanya menggelengkan
kepalaku,dia kembali meneruskan pernyataannya
“kanker yang tadinya
stadium akhir sekarang berubah menjadi stadium awal”
Ekspresiku berubah , senagg,sedih,ingin
tertawa,menangis bercampur aduk mengetahui kanker yang dia derita membaik.dia
memelukku begitu erat hingga akhirnya ku lihat sosok gio tepat berada di
belakang dion perlahan ku lepaskan pelukan dion dan mendekat pada gio
“yo,aku sama dion
Cuma…”
Sebelum
aku menyelesaikan perkataanku gio membalikan badannya dan dia berkata
“gak apa-apa…malahan
aku senang kalo kamu bisa bareng dia lagi,masa depan mu bisa lebih terjamin
dengannya”
Aku tak mengerti apa
yang gio katakan,denga sedikit emosi aku bertanya
“apa maksud kamu?ko
ngomongnya gitu ”
Sambil tertunduk
sejenak dan memalingkan wajahnya kehadapanku gio menjawaab
“ayolah cik kamu kamu
jangan bohongin diri kamu,..,.,aku tau ko sebenarya kamu masih punya rasa sama
diakan?”
Sebenarnya aku sendiri
tidak tau seperti apa perasaanku terhadap dion,aku mencoba menyakinkan diri apa
yang aku rasakan.tibatiba gio
“tuh kan
diam.,.,berarti benarkan?”
Aku telah memantapkan
hati untuk menjawab pertanyaan gio
“kalo aku diam bukan
berarti iya.kamu pikir waktu yang kita lewati selama ini gak bermakna?dan apa
kamu pikir aku bodoh pergi kesana kesini dengan orang yang gak aku harapin?”
Meskipun sudah
mendengar pernyataanku dan melihatku menangis dihadapannya gio masih saja
mendesakku untuk mengataakan iya pada dion dan pada akhirnya dia mengatakan
“udahlah cik,tinggal
bilang iya pasti selesai semua….aku gak peduli kamu mau ngomong apa tapi kamu
gak akan pernah bisa mengubah pandanganku terhdap kamu sama dion dan aku yakin
kamu pasti bahagia”
tidak ada kata lagi
yang gio ucapkan hingga akhirnya pergi meninggalkan ku dengan dion.
hal
yang pernah dion lakukan padaku dia lakukan kembali,aku tak mengerti apa yang
salah dengan diriku,mengapa mereka dengan mudahnya datang dan pergi sementara
aku menetap disini dan tidak pernah bergeser.
Musim terus berganti
namun musim duka menetap di hatiku.aku bersama dion menjalin hubungan yang baik
sebagai seorang sahabat dia selalu menghibur ku semenjak hari itu tidak ada
hari yang ku lewatkan tanpa bersamanya dan gio ternyata dia memutuskan
hubungannya denganku gara-gara dia dipecat dari pekerjaannya aku mengetahui
semua ini setelah dia entah pergi kebelahan
bumi sebelah mana,semenjak hari itu aku benar-benar tidak pernah berkomunikasi
dengannya nomor telponnya tidak aktif,jejaring sosialnya di tutup,e-mail tidak
pernah di balas dan rumahnya pun sudah dijual jika aku bisa bertemu dengannya
aku haya ingin bertanya“kenapa dia seperti ini?kenapa dia berpikiran
sempit?apakah dia berpikir aku takan terima keadaannya waktu itu?seandainya dia
harus berubah,berubah lah seperti yang dia mau dan jika aku tak mampu menghadapinya
aku akan terima tapi tolong jangan seperti ini”.aku belajar banyak hal dari
mereka aku belajar bagaimana cara untuk ikhlas dari seorang dion dan bagaimana
cara mencintai seseorang dengan tulus dari gio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar