Rabu, 10 Juni 2015

PENGERTIAN, CIRI, DAN PERMASALAHAN KONSUMSI RUMAH TANGGA



Pengertian konsumsi rumah tangga
  
Menurut BPS Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah mencakup berbagai pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga atas barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok secara langsung. Pengeluaran rumah tangga di sini mencakup pembelian untuk makanan dan bukan makanan (barang dan jasa) di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk pula disini pengeluaran lembaga nirlaba yang tujuan usahanya adalah untuk melayani keperluan rumah tangga.

Ciri-ciri barang konsumsi:
a.Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)
b.Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur
 
Benda atau barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut  a.Barang yang habis dalam sekali pemakaian, misalnya makanan, minuman, dan obat-obatan.
b.Barang yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relative lama, misalnya pakaian, sepatu dan tas.

Tujuan kegiatan konsumsi
a.Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
b.Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
c.Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani

Permasalahan pada Rumah Tangga Konsumsi
       Pada dasarnya Rumah Tangga Konsumsi (RTK) memiliki banyak permasalahan yang terjadi. Seperti halnya pelaku ekonomi yang lain RTK juga memiliki kelemahan pada kegiatan ekonominya, diantaranya adalah :
      
a.      Pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran.
Sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan anak. Mungkin ada juga anggota lainnya seperti Bibi, Paman, Nenek, Kakek, Pembantu dan semacamnya. Di sini pendapatan setiap keluarga pastilah berbeda, dilihat dari segi ekonomi keluarga atau lebih tepatnya ada yang berpendapat tinggi, sedang dan rendah (kaya dan miskin).       Pengeluaran sebuah kebutuhan juga didasari oleh pendapatan yang diperoleh dari sebuah keluarga. Tidak mungkin pengeluaran dari pendapatan orang yang pendapatannya tinggi sama dengan pengeluaran orang yang pendapatannya rendah.

b.      Konsumsi yang secara berlebihan, apalagi sebuah keluarga tidak mempunyai daftar untuk skala prioritas dalam sebuah keluarganya.
Selain pendapatan, pengeluaran/konsumsi dari sebuah keluarga juga perlu dibatasi. Memang kebutuhan dari satu keluarga pastilah berbeda. Ayah, Ibu, anak atau keluarga lainnya tidak mungkin mereka memiliki kebutuhan yang sama. Pastinya mereka juga mempunyai keingininan untuk segera melaukan kegiatan konsumsi walau mereka sebenarnya tahu bahwa pendapatan tidak seterusnya bisa mencukupi kebutuhan mereka.
Dalam sebuah kebutuhan, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan menurut intensitasnya, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifat dan kebutuhan menurut subjeknya. Dan yang namanya manusia pasti akan melakukan kegiatan konsumsi secara terus menerus dan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya.

      c.       Ekonomi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kegiatan RTK.
Kalian pasti tahu bahwa RTK adalah konsumen, dan konsumen adalah seorang pemakai. Dan darimana mereka mendapatkan itu semua?, pastinya dari agennya yaitu produsen. Produsen adalah pelaku ekonomi yang tentunya membantu jalannya kegiatan konsumsi. Jika sebuah produksi tidak berjalan dengan baik maka kegiatan konsumsi pun juga tidak akan berjalan dengan baik pula.
Memang, RTK bisa berperan pula sebagai produsen tapi tidak mungkin seorang RTK menjadi RTP untuk seterusnya. Walau RTK disebut pelaku ekonomi paling rendah tapi RTK juga memerlukan agen untuk bisa melangsungkan kegiatan konsumsi.


SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar