Minggu, 09 Juni 2013

coba-coba


Coba-coba bikin cerpen buat nambahin tugas b.inggris.mungkin kata-katanya terlalu baku,agak rancu dan puitis namun biarlah namanya juga pertama bikin.jadimaklum aja y hehe

kembalilah



Aku selalu kesepiaan bahkan didalam keramaian,bibir ku selalu merekah tapi tidak dengan hatiku,semua ini karena seeorang yang ku cintai memutuskan semuanya sendiri dan menghilang  seperti di telan bumi. berulang kali ku coba melupakannya tapi yang kudapat hanyalah pertanyaan yang tiada akhir,pertanyaan  mengapa aku tidak bisa mempertahankannya? Pertanyaan mengapa aku tidak bisa mendapatkan kesungguhannya ?Pertanyaanmengapa aku tidak bisa menyakinkan banyangannya?dan pertanyaan bisakah aku menghapus rasa sakit yang aku alami?hal itu menghantuiku setiap detik,ingin rasanya ku  gantikanjubah berduri yang menyelimuti bahuku selama ini dengan kerudung sutera.
Sang empunya siang mulai menampakkan dirinya,dengan memakai tas besar,kemeja berwarna hitam dan tumpukan tugas kerja di tangan kiriku ku menatap matahari dengan  penuh keyakinan,bahwa akan ada hal baik terjadi padaku hari ini.tak lama kurasakan ada yang menyentuh bahuku dan perlahan ku putar kepalaku kebelakang  ternyata dia adalah Gio.dia satu-satunya teman laki-laki yang mengetahui  dengan detail tentang diriku tapi semenjak dia menjadi manager pemasaran di sebuah perusahaan swasta hubungan kami merenggang.sebenarnya kami bekerja di tempat yang berbeda tapi entah mengapa kami selalu bertemu ditempat yang sama dengan waktu yang berbeda seperti sekarang ini .sambil tersenyum aku menyapanya
“hay yo…”
Sambil melihat jam tangannya Gio merespon
“hay juga cik,tumben pagi?setannya lagi  arisannya?”
Dengan nada bergurau dan tersenyum aku menjawab
“ialah aku berangkat pagi orang semalam setannya gk ganggu aku”
Karena merasa terledek tetapi juga terburu-buru dia hanya mengatakan
“sumeeee……duluan ya ada urusan ”lalu menjulurkan lidahnya kedepan dan berlari
Aku hanya melambaikan tanganku lalu  bergegas menuju kantor.
*
sesampainya dikantor aku melihat diatas mejaku ada setangkai bunga mawar merah tanpa ada nama pengirim yang ada hanyalah kata-kata ‘’hay”karena bingung aku hanya bisa mengkerutkan dahiku,dan tersenyum.disudut pintu aku melihat rangga yg sedang membaca sebuah proposal  tiba-tiba terlintas dipikiranku”apa kah dia yag mengirim semua ini?”dengan tiba-tiba hatiku pun membantah semua itu,karena bingung aku menggelengkan kepalaku dan memukul dahiku sembari mengucapkan kata “gak gak gak ..gak mungkin”.sedang pusing memikirkan pengirim misterius itu tiba-tiba kudengar
Tok tok tok “permisi bu ?”
Dengan cepat karyawanku menghampiri diriku
“permisi bu,ini proposal yang ibu minta kemarin dan sekarang ibu ditunggu diruang meeting”
dengan nadaa rendah dan dahi tersungkur ke meja aku menjawab
“ohmy god,aku lupa….makasih ya udah ngingetin”
Setelah mengambil proposal itu Dengan cepat aku mengambil bahan untuk meeting di laci kerjaku,dan bergegas menuju ruang meeting.
meeting yang berlangsung cukup lama itu akhirnya berakhir,kulangkah kan kaki keluar dari ruangan berjuta ide hadir di sekelilingku membangkitkan gairah untuk bekerja.baru saja berjalan beberapa langkah dari ruangantiba-tiba hp ku “kringgggg …kringgggg…kringgggg…”tak lama ku ambil dan kulihat hp dari saku jasku tertera nama dona adik perempuanku di hp tanpa pikir panjang aku langsung mengangkatnya
“halo de,ada apa ?”
Dengan suara terputus-putus adikku menjawab
“hola juga ka,adiknya telpon ko bilangnya ada apa?”
Aku hanya tertawa kecil
“ya bukannya gitu  tumben aja kamu telpon jam segini,kenapa?lagi ada masalah?”
“gak juga se,kaka kan besok libur bisa gak kalo nganter aku ke belanja”
“belanja?ngebayarin gak yah ?”
Dengan bangganya adikku menjawab
“tenang j kak,aku punya tabungan gak bakal minta bayarin malah kaka yang nanti aku bayarin,mau ya?
“hmmm yakin??hehehe cuman becanda ko,mau minta dibayarin juga boleh asal jangan lebih dari Rp.1000.iya besok kaka antar”
“janji y?jangan lupa kaya waktu itu”
Karena mengingat kejadian itu kembali aku tertawa keras
“wahahaha iya iya janji gak bakal lupa untuk kali  ini’’
“hahaha aku juga suka ketawa  sama kesel sendiri kalo nginget pas kaka buat aku nunggu 4 jam  tanpa kabar  dan kaka malah lagi hang out sama teman kaka mmmm berasa kaya orang gak punya rumah tau gak sih?”
“hahaha iya iya, kaka kan udah berulang kali ngucapin kata maaf sama kamu,kalo kaka sampai mengulanginya kamu boleh minta apa aja dari kaka”
“hehehe jangan lupa y ka,nanti jam nya kita bicara kan dirumah”
“siiiip dah …bye adik ku yang  jelek”
“bye juga kaka ku yang paling paling  jelek”
Tut….tut….tut…..
Tidak terasa aku sudah berada didepan pintu ruang kerjaku Saat kubuka pintu ruang kerjaku mataku terbelalak melihat setangkai bunga mawar merah yang sama halnya dengan tadi pagi tanpa nama pengirim yang ada hanya kata-kata “see you soon”rasa senang dan bingung pasti ada tapi sudahlah aku tidak mau memikirkan sesuatu yang tidak pasti seperti ini,akhirnya aku menyimpan bunga mawar itu di pas bunga ruang kerjaku.rajanya malam sudah mulai menunjukan sinarnya aku bergegas pulanguntuk segera beristirahat.
*                                                       
Bersamaan dengan cahaya pagiyang mulai menyinari mataku,akumendengar bunyi alaram dan hp yang cukup nyaring“kringgggggg….kringggggggg….kringggggg…kringggg…..”karena merasa kesal aku berbicara pada diriku  sendiri
“mmmm siapa sih pagi-pagi telpon?gak ada kerjaaan apa?ini lagi alaram pake bunyi huh “
dengan mata tertutup aku mematikan alaram dan mengambil hp dari atas meja riasaku,karena masih setengah sadar dan merasa kesal aku menjawab dengan nada malas-malasan.
“halo….”
“halo,,udah bangun belum ka?”
Saat aku mendengar suaranya aku merasatidak asing ditelingaku lalu aku memfokuskan mataku ke hp dan melihat  nama adik perempuanku  tertera dilayar  hp ku,dengan ketus aku menjawab
“yah kamu dek,,,kaka pikir siapa?udah,kenapa pake telpon sih kan bisaketuk pintu?”
“hehehe aku malas kalo harus ketuk pintu kamar kaka mending ngadem di depan rumah lagiankalo diketuk  pasti gak bakal nyaut kalo ginikan langsung bangun.oh iya ka ada kiriman bunga buat kaka.mau diambil gak?
Saat aku mendengar kata “ada kiriman bunga untukku”aku langsung berlari keluar kamar dan menghampiri adikku .benar saja dugaan ku bunga yang dikirimkan adalah mawar merah dengan tulissan “pagi!senang melihat mu”dalam hati aku bertanya “apa pengirim bunga ini sama dengan pengirim yang kemaren?kalo pun iya dia tau dari mana rumahku?”tiba-tiba adik ku mengelitiki leherku sembari meledek
“ciye…ciye…dari siapa tuh?ko gak pernah carita sih ka?ekhm ekhm akhirnya ada juga”
Dengan tersenyum malu aku hanya membalasnya dengan pertanyaan
“apaan sih?pengen tau aja.tadi yang ngirim siapa?”
“gak tau tadi udah ada didepan pintu….ka ini udah jam 10 loh cepet napa entar keburu panas”
Sambil mencubit pipi adikku aku berkata
“iya iya sabar napa…yaudah kaka mandi dulu entar kita langsung capcus hehe”
Aku langsung pergi meninggalkan adikku yang sedang berdiri diteras dan pergi menuju kamar untuk mandi dan berias.tidak lama aku keluar dari kamar dan menuju mobil adikku yang sudah terparkir didepan rumah untuk menuju mall.
*
Sesampainya disana kami langsung memasuki setiap toko dari mulai pakaian.sepatu,tas hingga akhirnya ke toko buku.saat aku akan mengambil buku untuk ku baca tiba-tiba dari arah samping kananku ada seseorang menepuk pundakkudan memanggil namaku
“cika…”
Saat aku menengok betapa terkejutnya aku mengetahui ternyata dia adalah Gio.gio meyambung perkataannya kembali
“cik,tumben ke toko yang disini?…biasnya kan yang diseberang…..sama siapa?”
Masih dalam keadaan kaget aku menjawab
“buku yg dicari stocknya udah abis jadi kesini deh…..oh y kamu ko bisa disini?tumben gak ada kerjaan?….aku sama dona …”
Sambil tersenyum dia menjawab
“kamu aja yang sibuk bisa kesini kenapa aku gak?donanya mana?
Saat aku akan menjawab pertanyaan gio dari arah belakang gio dona datang bersama  rika
“eh ada ka gio” sambil melihat ke arahku dona mengatakan “ka aku ada urusan maaf yah kalo kaka aku tinggal”
Saat mendengar dona ada urusan aku langsung menghela nafas,dengan muka kesal aku bertanya
“urusan ?kemaren bilangnya gak ada urusan…mobilnya kamu bawa?
“maaf ka aku lupa….iya mobilnya aku bawa,apa kaka mau aku antar pulang dulu ?”
Dengan nada pasrah aku menjawab
“hmmm gak usahlah nanti aku bisa pulang sendiri”
Wajah adikku mulai merasa bersalah
“ka maaf y,.,beneran aku lupa…kaka yakin gak mau aku antar”
Tiba-tiba gio memotog pembicaraanku dengan dona
“tenang aja don nanti kaka mu aku antar”
Dengan senyum merekah dona berkata
“benar ka ?janji ya antar pulang ka cika?”
Dengan tersenyum kecil gio menjawab
“iya  aku janji tanpa lecet sedikit pun,benarkan cik?”
Karena takut membebani adikku aku mengatakan
 “iya,tenang aja lagi de”
akhirnya dOna dan rika pergi meninggalkan kami ber dua.
“cik,jalan-jalan dulu yuk?masih siang nih”
“emm boleh ,lagian dirumah gak ada kerjaan,tpi disini aja y?
“iya dah ngikut aja”
Sisa hari inikami habiskan bersama,kami memasuki rumah hantu ,time zone,nonton,makan senang rasanya bisa jalan lagi sama teman terbaikku.
semenjak itu hubunganku dengannya menjadi dekat kembali,kami sering berkomunikasi di jejearing social atau pun sms dan telpon.hubungan kami berjalan begitu saja sampai akhirnya mengucapkan suatu janji untuk saling melengkapi.kini ku sadar dia adalah  orang  yang ku tunggu selama ini,seseorang yang setidaknya bisa mengobati sedikit saja rasa sakit ku.Semenjak aku menjalin hubungan dengan gio pun aku masih selalu menerima mawar merah.
*
Saat aku sedang menonton televise di kamar sekitar Pkl.18:30 wib hpku berdering kringgg….kringggg…..kringgg
“halo”
Berulang kali ku takakan halo tapi Tidak ada satu orang pun yang menjawab,
“halo,bey?kamu gak jawab aku tutup ya?”
Tiba-tiba
“ehhhh jangan-jangan …..aku telpon ko malah mau di tutup?”
Dengan nada kesal aku menjawab
“abisnya kamu aku panggil gak nyaut”
Sambil tertawa dia mengatakan
“iya iya maaf tadi aku cuman bercanda ko,bey lagi ngapain?”
“maunya?”
“pasti mikirin aku,bener kan?”
“hmmm pd banget....tpi iya sih walau pun sedikit hehe…..katanya gak bakal telpon?”
“tadinya gak bakal telpon tpi akunya kangen pengen denger suara kamu,aku tuh gak bisa tidur kalo gak denger suara kamu”
Dengan nada bergurau aku menjawab
“hmmm gombal….maaf ya kalo mau gombal salah sambung”
“iya aku tau pasti salah sambung jadi gombalnya gak bakal aku terusin….besok berangkat barengnya?”
“iya,jemput ke rumah kan?”
“iya,besok aku jemput jam 6 sekalian sarapan diluar y?”
Tiba-tiba mama ku “cik…cik….cika..”
Aku langsung menghampiri mamaku
“iya mah,ada ap?”
“kamu tuh kebiasaan kalo di panggil gak nyaut,mamah mau minta tolong sama kamu?”
Sambil berlari ke kamar aku menjawab
“oh iya mah sebentar,aku tutup dulu telponnya”
ku dengar suara gerutukan mamah
“hmmm anak itu kebiasaan kalo dimintain tolong pasti ada aja alasannya”
Tidak terlalu peduli dengan perkataan mama aku meyambung pembicaraan ku dengan gio
“halo bey,kamu masih disitu?”
Dengan nada rendah dia menjawab
“iya aku masih disini,kenapa tadi?”
“oh itu mamah mau minta tolong”
“minta tolong?emang kamu disuruh ngapain?”
“aku gak tau,sebelum mamah nyuruh aku,aku langsung pergi ke kamar”
Terdengar suara mama memanggil namaku kembali “cik…cika….cepet dong”
“iya mah bentar ambil jaket dulu”
Tanpa basa basi aku memutus telpon ku..
Tut …tut… tut…
Dengan segera aku menghampiri mamaku
“iya mah ,mau minta tolong apa mah?”
“antar mamah ke rumah yang di komplek pojok ,mamah tadi siang diundang makan malam”
Dengan ekspresi bingung aku bertanya
“hah….orang yang baru pindah itu mah?”
“huh hah…huh hah…iya orag baru itu”
“ko mamah bisa kenal gimana caranya?”
Sambil menyisir rambutnya mama menerangkan
“waktu dia pindah diakan nyasar malah masuk rumah kita,terus dia mamah antar ke rumah yang dia maksud,,eh malah keterusan dekat sampai sekarang…orangnya baik namaya tante mirna”
“ooh gitu yah,papa sama dona gak diajak?”
“gak usah entar malah ribet.lagian mamah ajak kamu supaya anak tante mirna punya teman..ganteng loh”
“mamahhhhhhhhh…”
“iya iya gak bakal…ayo nanti telat”
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke rumah tante mirna hanya sekitar 15 menit sudah sampai.
Baru akan ku tempelkan jari telunjuk ku ke bell pintu sudah terbuka dan ku lihat seorang wanita paruh baya dan menyapa mamah ku
“eh jeng sudah ditunggu dari tadi loh,baru datang”
Dengan tersenyum kecil mamah ku menjawab
“maaf jeng biasa ini anakku agak sedikit lelet”
Tante mirna pun hanya tersenyum dan menyapaku
“oh ini anak jeng yang kemarin diceritain?cantiknya,siapa namanya?”
Aku tersenyum dan menjawab
“cika tante..”
Tiba-tiba mamahku memotong pembicaraan kami
“ah biasa aja jeng.,.,anak-anak tetangga yang lain malahh lebih cantik”
Tante mirna hanya tertawa dan berkata
“ah jeng bisa aja…pasti kalo temanan sama anak ku cocok,,oh iya sampai lupa mari masuk”
Kami pun masuk dan langsung di persilahkan untuk menikmati hidangan
Sudah hampir 15 menit kami duduk di meja makan dan tak kulihat suami dan anak lakai-laki yang mamah ceritakan,.
Dengan sopan aku bertanya
“tante ..om nya kemana?ko gak kelihatan dari tadi”
“oh om ya,.,suami tante masih ada kerjaan di luar negeri jadi entar dia nyusul,tadinya anak tante yang mau menanganinya  tapi gak tahu kenapa tiga bulan yang lalu saat dia dengar mau pindah ke tempat ini dia jadi tidak mau menangani proyek itu.”
“gitu ya tan,terus ko anak tante gak keliatan juga dari tadi?
“oh iya tante sampai lupa gak manggil dia”
Tante mirna menyuruh pembantunya untu memanggil anaknya.,tidak lama berselang saat aku makan kulihat kaki yang menuruni tangga disusul dengan badan dan yang terakhir wajahnya,alangkah terkejutnya saat aku melihat ternyata dia adalah orang yang selama ini memberiku rasa sakit yang tak pernah aku bayangkan.tanpa pikir panjang aku berpamitan pada mamah dan tante mirna.
“mah aku lupa tadi ada urusan,aku  pulang duluan mobilnya mamah saja yang bawa,.,tan makasih atas undangannya maaf kalo aku kurang sopan karena meninggalkan meja sebelum selesai makan”
Aku langsung berlari meninggalkan rumah itu tetapi ku dengar suara langkah kaki yang mengikutiku.sekitar tidak jauh dari rumah itu seseorang memelukku dari belakang,dan mengatakan
“maaf”
Tanpa melihat wajahnya pun aku tau siapa itu ,aku hanya diam tanpa kata
“cik aku minta maaf maaf dan maaf”
Sambil  menangis aku berkata
“apa?mudah sekali kau mengucapkan kata maaf,kau tidak tau betapa sakitnya aku saat kau meninggalkanku sendiri tanpa kata dan seberapa sulitnya aku menjahit rasa sakit yang kau berikan dan sekarang setelah aku membaik kau datang di hadapanku dan mengucapkan kata maaf” apakah seperti ini caramu mempermainkan ku?”
Saat aku coba melepaskan diriku darinya dia memegang tanganku sangat erat,dengan suara tersendat dia pun mengatakan
“aku tau aku salah ,aku pergi tanpa pamit  aku…..”
Sebelum dia menyelesaikan perkataannya  aku berhasil melepaskan diri darinya kemudian aku berlari sekuat tenanga sebisa mungkin menjauh darinya dan menagis di sepanjang jalan bahkan sesampainya dirumah dan kamar aku masih menangis,saat ini yang kulakuakan kan hanya menagis sampai air mataku mengering dan tertutupnya kedua mataku.dan jujur saja aku memang masih menyimpan rasa padanya.
*
Kring…kring….kring…ku berdering  dan aku pun terbangunhal pertama yang aku ingat adalah wajahnya aku tidak habis pikir bagaimana dion ada didepan mataku semalam aku harap itu hanya mimpi yang takan terulang lagi.tanpa sadar hp ku berhenti berdering namun kembali bordering lalu ku angkat panggilannya
Dengan nada sangat rendah aku berkata
“halo bey…”
“halo,suaranya ko lemas banget,masih ngantuk ya?”
Karena tidak ingin dia curiga aku menjawab
“iya,tapi sedikit ko ngantuknya,ya udah aku kan udah bangun jadi aku mau mandi dulu ya”
“iya,entar aku jemput jam 6”
“siap bos”.
Saat aku memikirkan kejadian semalam tidak terasa sudah pkl: 06:00 suara mobil gio terdengar dihalamanku aku pun segera bergegas keluar tapi saat aku akan keluar dari pintu rumah,aku mendapatkan kembali bunga mawar merah dan tersenyum mencium wangi bunga itu.sambil tersenyum gio membukakan pintu mobil untuk ku dan aku pun membalas senyumannya.dalam mobil gio bertantya
“bey,mau sarapan apa?dan dimana?”
“terserah kamu deh yang pentingkan sarapan,bey makasih untuk setiap bunganya”
Sambil mengangkat sebelah bibirnya gio menjawab
“untuk setiap bunga?”
“iya,kamu kan yang suka ngirim bunga ke kantor dan kerumah?”
Gio menegaskan pernyataannya kembali
“enggak,aku gak pernah mengirim bunga ke kantor atau pun ke rumahmu”
“kalo bukan kamu terus siapa?”
“aku gak tau”
Aku langsung termenung dalam hati aku bertanya “siapa yang mengirim bunga selama ini kalo bukan gio?“tiba-tiba dengan semangatnya gio
“yap sampai kita di tempat makan……gimana asyikkan tempatnya?”
Aku hanya bisa menganggukan kepala.Saat duduk berhadapan dengan gio aku melihat dion di belakang gio,aku benar-benar tidak ingin gio melihat dion,aku langsung mengajaknya untuk sarapan di mobil saja
“bey sarapan di dalam mobil aja ya?
“loh kenapa?tempatnya asyik kan?”
“iya tempatnya asyik ko tapi aku lupa kalo hari ini aku benar-benar harus datang pagi”
“yaudah kalo gitu,.,aku bilang kedalam dulu buat dibungkus aja makanannya”
“kalo gitu aku ke mobil duluan”
Taidak berapa lama gio datang membawa makanan dan minumanku dan mengantarku ke kantor namun dijalan dia mnepikan mobilnya untuk mengangkat telpon wajahnya langsung berubah tegang aku hanya mendengar dia mengatakan “tapi pak” ”maaf pak” “iya nanti saya kirim” melihat wajahnya yang tegang aku langsung takut sendiri,ku Tanya padanya ada apa dia hanya menjawab”enggak ko,gak ada apa-apa semuanya ok”karena merasa gio berbohong aku meminta gio menurunkan di jalan dengan alesan ada barang yang tertinggal dirumah,walau pun sedikit khawatir gio akhirnya menurun kan ku di tepi jalan,perlahan aku pergi meninggalkan gio.di perjalanan menuju kantor aku merasa ada orang yang mengikutiku dengan menunggangi motor besar berwarna merah ketika aku menengok dan melihat bentuk badannya aku sadar dia itu dion karena benar-benar merasa risih denga kehadiran dion aku memberanikan diri untuk menghampirinya dan bertanya
“dion…kamu kenapa terus membuntutiku?aku benar-benar tidak nyaman”
Dion pun turun dari motor dan membuka helm nya
“maaf kalo aku membuat mu tidak nyaman.,,tapi tolong beri aku kesempatan untuk menjelas kan kenapa aku meninggal kan mu saat itu”
Dengan ketus aku berkata
“yaudah ngomong aja disini”
Karena tidak nyaman dengan suasana tepi jalan dion mengajakku ke suatu tempat supaya lebih nyaman untuk berbicara,dan karena dion pun menjanjikan ini terakhir kalinya dia menggangguku asal aku mau mendengarkan penjelasannya aku pun bersedia untuk pergi.dia mengajak ku ke sebuah bukit hijau dengan angin yang cukup kencang,sesampainya di sana dia langsung memulai pembicaraan
Sambil menatap danmemegang kedua tanganku dia berkata
“aku tau mungkin untuk meminta maaf pada mu saja aku tak pantas tapi ketahui lah sampai detik ini aku masih sangat teramat mencintaimu,tau kah kamu sejak awal meninggalkan mu aku benar-benar tidak bisa mengalihkan kehidupanku darimu ?kau selalu ada di setiap pandanganku,tau kah kamu begitu aku tau mamah dan papah akan menetap dimana tempat kamu berada aku langsung mundur dari sebuah  proyek?tau kah kamu untuk mengirim bunga ke kantor dan rumah mu aku harus bangun jam 4 pagi serta menyogok OB kantor?dan tau kah kamu disaat dia menggenggam tanganmu,memelukmu,tersenyum pada mu bahkan saat dia bisa berbicara dengan mu hatiku tercabik-cabik?”
Akhirnya  aku mengetahui siapa yang selama ini mengirim bunga kekantor & rumahku,Jujur saja Saat mendengar pernyataannya aku sangat sakit dan ingin menangis tapi aku mencoba untuk tidak menangis dihadapannya lalu aku bertanya
“lalu kenapa kamu pergi?”
Dengan mata yang berkaca-kaca dia menjawab
“ya,aku tau aku memang salah saat itu…coba kalo aku bisa jujur pasti semuanya bukan seperti ini yang terjadi,,sebenarnya pada saat itu aku mengidap kanker hati stadium akhir dan doctor memponis umur ku beberapa bulan lagi”
Aku benar-benar tidak kuat mendengar pernyataanya kali ini air mataku tumpah seketika dia pun meneruskan pernyataannya sambil meneteskan airmata
“ka..kamu jangan nangis dulu aku belum selesai berbicara……kamu tau apa yang terjadi pada penyakitku itu?”
Aku hanya menggelengkan kepalaku,dia kembali meneruskan pernyataannya
“kanker yang tadinya stadium akhir sekarang berubah menjadi stadium awal”
 Ekspresiku berubah , senagg,sedih,ingin tertawa,menangis bercampur aduk mengetahui kanker yang dia derita membaik.dia memelukku begitu erat hingga akhirnya ku lihat sosok gio tepat berada di belakang dion perlahan ku lepaskan pelukan dion dan mendekat pada gio
“yo,aku sama dion Cuma…”
Sebelum aku menyelesaikan perkataanku gio membalikan badannya dan dia berkata
“gak apa-apa…malahan aku senang kalo kamu bisa bareng dia lagi,masa depan mu bisa lebih terjamin dengannya”
Aku tak mengerti apa yang gio katakan,denga sedikit emosi aku bertanya
“apa maksud kamu?ko ngomongnya gitu ”
Sambil tertunduk sejenak dan memalingkan wajahnya kehadapanku gio menjawaab
“ayolah cik kamu kamu jangan bohongin diri kamu,..,.,aku tau ko sebenarya kamu masih punya rasa sama diakan?”
Sebenarnya aku sendiri tidak tau seperti apa perasaanku terhadap dion,aku mencoba menyakinkan diri apa yang aku rasakan.tibatiba gio
“tuh kan diam.,.,berarti benarkan?”
Aku telah memantapkan hati untuk menjawab pertanyaan gio
“kalo aku diam bukan berarti iya.kamu pikir waktu yang kita lewati selama ini gak bermakna?dan apa kamu pikir aku bodoh pergi kesana kesini dengan orang yang gak aku harapin?”
Meskipun sudah mendengar pernyataanku dan melihatku menangis dihadapannya gio masih saja mendesakku untuk mengataakan iya pada dion dan pada akhirnya dia mengatakan
“udahlah cik,tinggal bilang iya pasti selesai semua….aku gak peduli kamu mau ngomong apa tapi kamu gak akan pernah bisa mengubah pandanganku terhdap kamu sama dion dan aku yakin kamu pasti bahagia”
tidak ada kata lagi yang gio ucapkan hingga akhirnya pergi meninggalkan ku dengan dion.
hal yang pernah dion lakukan padaku dia lakukan kembali,aku tak mengerti apa yang salah dengan diriku,mengapa mereka dengan mudahnya datang dan pergi sementara aku menetap disini dan tidak pernah bergeser.
Musim terus berganti namun musim duka menetap di hatiku.aku bersama dion menjalin hubungan yang baik sebagai seorang sahabat dia selalu menghibur ku semenjak hari itu tidak ada hari yang ku lewatkan tanpa bersamanya dan gio ternyata dia memutuskan hubungannya denganku gara-gara dia dipecat dari pekerjaannya aku mengetahui semua ini setelah dia entah  pergi kebelahan bumi sebelah mana,semenjak hari itu aku benar-benar tidak pernah berkomunikasi dengannya nomor telponnya tidak aktif,jejaring sosialnya di tutup,e-mail tidak pernah di balas dan rumahnya pun sudah dijual jika aku bisa bertemu dengannya aku haya ingin bertanya“kenapa dia seperti ini?kenapa dia berpikiran sempit?apakah dia berpikir aku takan terima keadaannya waktu itu?seandainya dia harus berubah,berubah lah seperti yang dia mau dan jika aku tak mampu menghadapinya aku akan terima tapi tolong jangan seperti ini”.aku belajar banyak hal dari mereka aku belajar bagaimana cara untuk ikhlas dari seorang dion dan bagaimana cara mencintai seseorang dengan tulus dari gio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar